Datang lalu Pergi


Ketika Tuhan menakdirkan kita bertemu lewat seorang sahabat, aku  dan kamu sepakat untuk saling mengenal. Hari itu, kau memberiku harapan yang begitu besar dan aku yang terlalu naif berharap akan harapan itu. Kau yang begitu mudah menyatakan tentang sebuah perasaan dan aku yang begitu mudah meng-iakan sebuah pernyataan.

Waktu yang begitu singkat, tidak mudah bagiku untuk mengenal dirimu lebih banyak begitupun kamu terhadap diriku, jika menganalisis sebuah masalah itu susah, menganalisis karakter seseorang jauh lebih susah.

Perjalanan yang singkat pula memberi sejuta cerita, perbedaan dintara kita memang cukup pelik, perbedaan pemahaman tentang kata” PACARAN” ditambah perbedaan fashion aku yang senang berpikir, bekerja untuk masa depan dan kamu yang senang berpikir akan masa sekarangmu.

Kupikir perbedaan itu akan menyatukan kita, nyatanya tidak demikian. Jika hari itu kau menyatakan Cinta  yang sesungguhnya aku sendiri tidak tahu apa itu sebuah ketulusan atau sebuah kepalsuan. Saat ini aku tidak ingin berpikir secara subyektif.

Hari ini, tepat dimana aku merasa waktu yang tepat, lewat tulisan ini aku dengan kekuatanku sebagai perempuan “melepasmu”. semoga rasa sayang dan harapan bersamamu perlahan terhapuskan seiring dengan berjalannya waktu, seperti kau menghapus jejakku dalam benakmu.

Salam,  Asma.  
10-03-16



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dikekang Rasa

TETAP SEMANGAT, KEJARLAH MIMPI!

Tidak Harus Mengubah Cover untuk menjadi Tomboy