Antara Cinta " KW" dan Menumbuhnya Pasangan "KWKW"
Ilustrasi: Google.com |
Terenyuh, "Kenapa harus berhijab?," tanya seorang perempuan yang duduk di sampingnya.
"Saya senang saja, entah.... ?" Jawabnya.
"Saya kan juga berhijab, berwajah manis ia juga pernah akui," Gumam Melodi.
Seorang gadis berusia 23 tahun, mendambakan lelaki sejati. Seorang gadis yang tidak meyakini kata Pacaran" adalah dia salah satunya.
"Hati-hati lho, tebar pesona sama perempuan. Perempuan itu mudah terbawa perasaan dan tidak semua perempuan itu kuat dan berhati baja,"tegas Melodi.
Yah, bagaimana? Sebenarnya saya mendekati mereka bukan untuk membuatnya jatuh cinta. Senang saja. Lanjutnya.
Mendengar kalimat itu, Melodi mencoba menekuri kata demi kata yang pernah terucap dari mulut lelaki itu, lelaki yang enggan ia sebut namanya.
Nama yang kini sudah berganti jadi milik orang lain. Lelaki yang juga lahir di bulan yang sama dengan Melodi, lelaki yang pernah berucap akan berjuang hingga bisa bersama Melodi.
Namun sejak saat itu, kata demi kata, frasa demi frasa, kalimat demi kalimat itu, menjadi sebuah pertanyaan besar bagi Melodi.
Sejak saat itu, tanya besar terus menghantui Melodi. "Kalau begitu saya terjebak," gumam Melodi dalam hati yang semakin pilu. Tapi Melodi paham betul, tak ada hak bagi dirinya untuk menuntut apa-apa. Melodi bukan pacar lelaki itu, Melodi hanya teman biasa, hanya saja lelaki itu tak henti-hentinya berucap memprioritaskan Melodi.
Melodi tidak menuntut apa-apa. Tak menuntut dipacari, tak menuntut lelaki itu selalu ada untuknya, ia hanya meminta lelaki itu menjadi lelaki sejati. Lelaki yang tidak menyandarkan hatinya ke sembarang hati. Lelaki yang tidak menyakiti hati siapapun perempuan.
Itulah Melodi......
Gadis yang ingin hidupnya indah di masa ia tak lagi menyandang status single.
Beranjak dari kisah ini. Penulis terpantik untuk mencoba mengulas. Apakah ketidakpercayaan dengan lawan jenis karena banyaknya ucapan palsu atau cinta "KW" yang sebenarnya adalah hal sepele salah satu indikator menumbuhnya pasangan sesama "KWKW" alias Homoseksual baik Lelaki (LSL) ataupun Perempuan sesama Perempuan (PSP).
Selain, karena adanya faktor genetika dan rendahnya ke-Imanan terhadap sang Maha Kuasa, Allah SWT. Belakangan ini sejak uji materi atau Judicial Review menjadi perdebatan di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait penglegalan perkawinan Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender (LGBT) menjadi perbincangan hangat dan menuai kontroversi. "Antara HAM dan Agama".
Fenomena yang sejatinya memang akan terjadi tapi bukan berarti harus dibiarkan. Hal sepele pun mungkin saja jadi penyebabnya! Benar atau tidak, ulasannya akan dibahas nanti.
Bersambung ....... !!!
Komentar
Posting Komentar